Minggu, 07 Juli 2013

Love Really Hurt

Pururuuuuuu. .
Author datang lagi ^jalan sambil ngegandeng Yesung oppa^
Hari ini author lagi melo, jadi pengen bagi FanFict yang melo juga, ,hehehe. .

FanFict ini terinspirasi dari sebuah mimpi yang bener bener bikin author nangis waktu bangun tidur, ,#Lebay

Langsung aja yaaa, , ,para readers mohon commentnya ya, ,agar author bisa  memperbaiki setiap karya yang author bikin *Puppy eyes



Title                : Love Really Hurt
Cast                 : Lee Donghae, Park Ji Yeon
Genre              : Sad Romance




Ji Yeon POV

“ yak ! Lee Donghae, beraninya kau !” teriakku pada namja yang baru saja berhasil memancing kemarahanku karena ulahnya yang berani menciumku tanpa izin
“wae?” jawabnya tanpa rasa bersalah
“kau........” belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, bibir Donghae kini telah mendarat dibibirku, aku dibuat tercengang oleh tindakannya yang tiba tiba. Perlahan tapi pasti, tangannya mulai meraih tengkuk leherku menariknya lebih dekat untuk memperdalam ciuman kami, namun aku tak membalas ciumannya. Aku merasakan hangatnya bibir Donghae, tanpa aku sadari aku mulai mengikuti pergerakan bibir Donghae. Hampir 2 menit kami melakukannya, sampai akhirnya Donghae melepaskan bibirnya dari bibirku dan menjauhkan wajahnya dari wajahku. Tiba tiba...

“hahahha...hahahaha” terdengar suara tawa Lee Donghae yang membuat aku mengeryitkan kening
“waeyo ?” tanyaku heran dan sedikit malu
“wajahmu, wajahmu seperti udang rebus, hahahahaha”
“MWO ?!!?” teriakku sambil menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku
“Yak ! Lee Donghae ! berhenti menertawaiku !” aku meneriakinya dan masih menutup wajahku
“ne, ne, arraseo, hahahaha, appo, perutku” ternyata tawanya yang berlebihan itu berhasil membuat perutnya sakit
“ck, sudahlah, kau ini benar benar menyebalkan” ucapku seraya berdiri dari tempatku duduk, dan pergi

#Lee Donghae adalah namjachinguku, kami sudah berpacaran selama 1tahun namun dia tak pernah mengatakan bahwa dia mencintaiku. Entah mengapa aku juga tak berharap dia mengatakan hal itu, dan yang membuat aku bingung pada diriku sendiri adalah aku sangat percaya bahwa dia sangat mencintaiku, seperti aku juga mencintainya.

Belum sepuluh langkah aku pergi, Donghae memanggilku
“Ji Yeon~shii” panggilnya sedikit berteriak

Aku menghentikan langkahku dan menoleh padanya, saat aku menoleh aku melihat Donghae membawa seikat balon berwana Pink, warna kesukaanku. Dia mendekat kearahku, setelah berada tepat didepanku, dia tersenyum sangat sangat manis, membuat jantungku berdebar semakin cepat dan cepat.
“Mwoya ?” tanyaku heran dan sedikit gugup
“Ji Yeon~shii, nan nan saranghae”

DEG !

“eoh?” jawabku seraya mengernyitkan alis, dan sedikit heran dengan sikapnya yang tidak biasa karena sebelumnya dia tak pernah mengungkapkan perasaanya seperti ini.
“apa aku perlu mengulanginya lagi ?” tanyanya masih dengan senyum yang menghiasi bibirnya
“nan lee donghae, neomu neomu saranghaeyo Park JiYeon” Ucapnya lagi, kali ini ucapannya benar benar jelas dan terdengar sangat tulus, mendadak air mata menetes dipipiku
“yak ! kenapa kau menangis ?” ucapnya sambil menghapus air mataku
“Hae~ya, berani sekali kau membuatku menangis terharu seperti ini hoh ?!?!” jawabku disela sela tangis yang terisak
“mwoya ? Yak ! Ji Yeon~ah uljima, neo, maukah menikah denganku ?” tanya namja yang sangat aku cintai seraya menyodorkan balon yang dia bawa
“ne” jawabku yg masih menangis, seraya mengambil balon tersebut
“gomawo” ucapnya seraya mencium ujung keningku dan menarikku kedalam pelukannya

SKIP >>

Author POV

                Isak tangis seorang yeohja terdengar sangat menyedihkan, terlihat orang orang disekelingnya memakai baju putih. Tangispun terdengar semakin keras saat jasad itu mulai dimasukan ke liang kubur.

Jiyeon POV

Apa ini, rasanya sangat sakit. Hatiku bagai tertusuk anak panah yang bertubi tubi. Sakit dan meninggalkan luka yang dalam.
Aku menatap sebuah makam, yang didalamnya terdapat jasad namjachinguku, yang sangat aku cintai. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, bahwa dia akan meninggalkanku. Aku tak pernah tau bahwa rasanya akan sesakit ini. Namun aku bersyukur karena kau tidak merasakan sakit ini Lee DongHae.

“Oppa ! kau jahat sekali, beraninya kau pergi begitu saja!” teriak IU adik Lee DongHae diiringi tangis yang tak terkendali
“baru saja kau bilang akan menikahi JiYeon Eonni, dan sekarang kau malah pergi meninggalkannya begitu saja, hooh?!!” teriak IU yang makin membuat hatiku terasa sakit. Benar, kenapa hal ini harus terjadi, jika saja aku tak memintanya untuk menjemputku saat itu, ini tidak akan terjadi.

Author POV
Flashback

Kring kring kring
“yeoboseo ?”
“Oppa, kau sedang dimana ? bisakah kau menjemputku ?”
“ne, chagi~ya, sebentar ya”
“ne, oppa, hati hati”
Tut tut tut tut

Seorang namja menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas berwarna merah, tiba tiba sebuah truk menabraknya dari arah belakang, sehingga mendorong mobil tersebut hingga tengah jalan, mobil itu berputar hingga 3kali, sebelum akhirnya menabrak batas jalan. Kecelakaan itu mengakibatkan pemilik mobil tewas ditempat, Lee DongHae adalah nama pengendara mobil tersebut.

Flashback End

Ji Yeon POV
“IU~a jangan seperti itu, dia akan merasa bersalah jika kau terus menangis seperti ini” ucap Nyonya Lee menenangkan anaknya, air mata Nyonya Lee terus mengalir

                Aku melihat kesekelilingku, semua orang menangis. Bahkan Langitpun mulai menangis, lalu ada apa denganku kenapa tak ada air mata setetespun yang mengalir dipipiku ? hanya sesak yang aku rasakan, seakan ada yang merebut oksigen disekelilingku. Mereka semua pergi, meninggalkan aku yang sedari tadi hanya bediri seraya menatap nisan yang terukir nama Lee DongHae. Perlahan tapi pasti, hatiku semakin terasa sakit seakan anak panah yang telah menancap didadaku, dicabut dengan paksa. Sakit, sangat sakit. Hujan mengguyur tubuhku yang mulai oleng dan jatuh terduduk disamping makam Lee Dongahe. Kini pandanganku mulai kabur, tertutupi cairan bening yang berhasil membasahi pipiku. Tangispun pecah.

“oppa” panggilku lirih pada jasad yang telah terkubur dihadapanku
“oppa, oppa mianhae, jebal kembalilah, jangan seperti ini, jebal” ucapku disela sela tangis yang semakin jadi.
“oppa aku janji tak akan memintamu menjemputku lagi, aku mohon, aku mohon kembalilah”

                Air mata ku tak mau berhenti, menambah sakit didadaku, nafasku mulai tak teratur. Sudah lebih dari 3jam aku menangis disamping makam namjachinguku. Aku tertidur dalam tangisku, diatas makam bias. Entah mimpi atau nyata, aku melihatnya menghampiriku dengan senyum manisnya, memelukku dan mengelus rambutku dan berkata
“Nan Saranghae JiYeon~a, jaga dirimu baik baik, jangan pernah menyianyiakan hidupmu, hiduplah bahagia JiYeon~a, JiYeon~a kau satu satunya yeohja yang mampu membuatku mencintaimu sampai aku menutup mata untuk selamanya, JiYeon~a pulanglah, JiYeon~a, JiYeon~a, nan, nan saranghae, neomu saranghae”

Kata terakhirnya, yang aku dapatkan melalui mimpiku membuat aku selalu merindukannya sampai saat ini setelah 25tahun kepergiannya.


“Lee Donghae, taukah kau ? kau adalah namja terbaik yang pernah aku kenal, bahkan aku tak ingin mengenal namja lain setelah pertemuanku denganmu, mencintaimu, walau tak memilikimu seutuhnya. Aku rela kau pergi, karena aku rasa DIA lebih mencintaimu, setidaknya Tuhan akan menjagamu untukku. Donghae~shii, jebal, tunggu aku”

THE END



Tidak ada komentar: