Author datang lagi ^jalan sambil ngegandeng Yesung oppa^
Hari ini author lagi melo, jadi pengen bagi FanFict yang melo juga, ,hehehe. .
FanFict ini terinspirasi dari sebuah mimpi yang bener bener bikin author nangis waktu bangun tidur, ,#Lebay
Langsung aja yaaa, , ,para readers mohon commentnya ya, ,agar author bisa memperbaiki setiap karya yang author bikin *Puppy eyes
Title : Love Really Hurt
Cast : Lee Donghae, Park Ji Yeon
Genre : Sad Romance
Ji Yeon POV
“ yak ! Lee Donghae, beraninya kau !” teriakku pada namja
yang baru saja berhasil memancing kemarahanku karena ulahnya yang berani menciumku
tanpa izin
“wae?” jawabnya tanpa rasa bersalah
“kau........” belum sempat aku menyelesaikan ucapanku,
bibir Donghae kini telah mendarat dibibirku, aku dibuat tercengang oleh
tindakannya yang tiba tiba. Perlahan tapi pasti, tangannya mulai meraih tengkuk
leherku menariknya lebih dekat untuk memperdalam ciuman kami, namun aku tak
membalas ciumannya. Aku merasakan hangatnya bibir Donghae, tanpa aku sadari aku
mulai mengikuti pergerakan bibir Donghae. Hampir 2 menit kami melakukannya,
sampai akhirnya Donghae melepaskan bibirnya dari bibirku dan menjauhkan
wajahnya dari wajahku. Tiba tiba...
“hahahha...hahahaha” terdengar suara tawa Lee Donghae
yang membuat aku mengeryitkan kening
“waeyo ?” tanyaku heran dan sedikit malu
“wajahmu, wajahmu seperti udang rebus, hahahahaha”
“MWO ?!!?” teriakku sambil menutupi wajahku dengan kedua
telapak tanganku
“Yak ! Lee Donghae ! berhenti menertawaiku !” aku
meneriakinya dan masih menutup wajahku
“ne, ne, arraseo, hahahaha, appo, perutku” ternyata tawanya
yang berlebihan itu berhasil membuat perutnya sakit
“ck, sudahlah, kau ini benar benar menyebalkan” ucapku
seraya berdiri dari tempatku duduk, dan pergi
#Lee Donghae adalah namjachinguku, kami sudah berpacaran
selama 1tahun namun dia tak pernah mengatakan bahwa dia mencintaiku. Entah
mengapa aku juga tak berharap dia mengatakan hal itu, dan yang membuat aku
bingung pada diriku sendiri adalah aku sangat percaya bahwa dia sangat
mencintaiku, seperti aku juga mencintainya.
Belum sepuluh langkah aku pergi, Donghae memanggilku
“Ji Yeon~shii” panggilnya sedikit berteriak
Aku menghentikan langkahku dan menoleh padanya, saat aku
menoleh aku melihat Donghae membawa seikat balon berwana Pink, warna kesukaanku.
Dia mendekat kearahku, setelah berada tepat didepanku, dia tersenyum sangat
sangat manis, membuat jantungku berdebar semakin cepat dan cepat.
“Mwoya ?” tanyaku heran dan sedikit gugup
“Ji Yeon~shii, nan nan saranghae”
DEG !
“eoh?” jawabku seraya mengernyitkan alis, dan sedikit
heran dengan sikapnya yang tidak biasa karena sebelumnya dia tak pernah
mengungkapkan perasaanya seperti ini.
“apa aku perlu mengulanginya lagi ?” tanyanya masih
dengan senyum yang menghiasi bibirnya
“nan lee donghae, neomu neomu saranghaeyo Park JiYeon”
Ucapnya lagi, kali ini ucapannya benar benar jelas dan terdengar sangat tulus,
mendadak air mata menetes dipipiku
“yak ! kenapa kau menangis ?” ucapnya sambil menghapus
air mataku
“Hae~ya, berani sekali kau membuatku menangis terharu
seperti ini hoh ?!?!” jawabku disela sela tangis yang terisak
“mwoya ? Yak ! Ji Yeon~ah uljima, neo, maukah menikah
denganku ?” tanya namja yang sangat aku cintai seraya menyodorkan balon yang
dia bawa
“ne” jawabku yg masih menangis, seraya mengambil balon
tersebut
“gomawo” ucapnya seraya mencium ujung keningku dan menarikku
kedalam pelukannya
SKIP >>
Author POV
Isak
tangis seorang yeohja terdengar sangat menyedihkan, terlihat orang orang
disekelingnya memakai baju putih. Tangispun terdengar semakin keras saat jasad
itu mulai dimasukan ke liang kubur.
Jiyeon POV
Apa ini, rasanya sangat sakit. Hatiku
bagai tertusuk anak panah yang bertubi tubi. Sakit dan meninggalkan luka yang
dalam.
Aku menatap sebuah makam, yang
didalamnya terdapat jasad namjachinguku, yang sangat aku cintai. Tak pernah
terbayangkan sebelumnya, bahwa dia akan meninggalkanku. Aku tak pernah tau
bahwa rasanya akan sesakit ini. Namun aku bersyukur karena kau tidak merasakan
sakit ini Lee DongHae.
“Oppa ! kau jahat sekali, beraninya kau pergi begitu saja!”
teriak IU adik Lee DongHae diiringi tangis yang tak terkendali
“baru saja kau bilang akan menikahi JiYeon Eonni, dan
sekarang kau malah pergi meninggalkannya begitu saja, hooh?!!” teriak IU yang
makin membuat hatiku terasa sakit. Benar, kenapa hal ini harus terjadi, jika
saja aku tak memintanya untuk menjemputku saat itu, ini tidak akan terjadi.
Author
POV
Flashback
Kring kring kring
“yeoboseo ?”
“Oppa, kau sedang dimana ? bisakah kau menjemputku ?”
“ne, chagi~ya, sebentar ya”
“ne, oppa, hati hati”
Tut tut tut tut
Seorang namja menghentikan mobilnya karena lampu lalu
lintas berwarna merah, tiba tiba sebuah truk menabraknya dari arah belakang,
sehingga mendorong mobil tersebut hingga tengah jalan, mobil itu berputar
hingga 3kali, sebelum akhirnya menabrak batas jalan. Kecelakaan itu mengakibatkan
pemilik mobil tewas ditempat, Lee DongHae adalah nama pengendara mobil
tersebut.
Flashback End
Ji
Yeon POV
“IU~a jangan seperti itu, dia akan merasa bersalah jika
kau terus menangis seperti ini” ucap Nyonya Lee menenangkan anaknya, air mata
Nyonya Lee terus mengalir
Aku
melihat kesekelilingku, semua orang menangis. Bahkan Langitpun mulai menangis,
lalu ada apa denganku kenapa tak ada air mata setetespun yang mengalir dipipiku
? hanya sesak yang aku rasakan, seakan ada yang merebut oksigen disekelilingku.
Mereka semua pergi, meninggalkan aku yang sedari tadi hanya bediri seraya
menatap nisan yang terukir nama Lee DongHae. Perlahan tapi pasti, hatiku
semakin terasa sakit seakan anak panah yang telah menancap didadaku, dicabut
dengan paksa. Sakit, sangat sakit. Hujan mengguyur tubuhku yang mulai oleng dan
jatuh terduduk disamping makam Lee Dongahe. Kini pandanganku mulai kabur,
tertutupi cairan bening yang berhasil membasahi pipiku. Tangispun pecah.
“oppa” panggilku lirih pada jasad yang telah terkubur
dihadapanku
“oppa, oppa mianhae, jebal kembalilah, jangan seperti
ini, jebal” ucapku disela sela tangis yang semakin jadi.
“oppa aku janji tak akan memintamu menjemputku lagi, aku
mohon, aku mohon kembalilah”
Air
mata ku tak mau berhenti, menambah sakit didadaku, nafasku mulai tak teratur.
Sudah lebih dari 3jam aku menangis disamping makam namjachinguku. Aku tertidur
dalam tangisku, diatas makam bias. Entah mimpi atau nyata, aku melihatnya
menghampiriku dengan senyum manisnya, memelukku dan mengelus rambutku dan
berkata
“Nan Saranghae JiYeon~a, jaga dirimu baik baik, jangan
pernah menyianyiakan hidupmu, hiduplah bahagia JiYeon~a, JiYeon~a kau satu
satunya yeohja yang mampu membuatku mencintaimu sampai aku menutup mata untuk
selamanya, JiYeon~a pulanglah, JiYeon~a, JiYeon~a, nan, nan saranghae, neomu
saranghae”
Kata terakhirnya, yang aku dapatkan melalui mimpiku
membuat aku selalu merindukannya sampai saat ini setelah 25tahun kepergiannya.
“Lee Donghae, taukah kau ? kau adalah namja terbaik yang
pernah aku kenal, bahkan aku tak ingin mengenal namja lain setelah pertemuanku
denganmu, mencintaimu, walau tak memilikimu seutuhnya. Aku rela kau pergi,
karena aku rasa DIA lebih mencintaimu, setidaknya Tuhan akan menjagamu untukku.
Donghae~shii, jebal, tunggu aku”
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar