Minggu, 07 Juli 2013

Can You Know My Love

Title              : CAN YOU KNOW MY LOVE
Cast             : Seohyun, Lee Donghae, Kim Jong Woon
Suport Cast  : Han Ga In, Kang Sora
Genre           : Comedy, Romance





Silau cahaya matahari pagi menembus jendela kamar Seohyun. Yeohja ini mengeryip-ngeryipkan  (?) mata seraya bergumam lirih.

Seohyun POV
“eomma, tutup tirainya, aku masih ingin tidur” seraya menenggelamkan wajahku kedalam selimut tebal yang sedari tadi membungkus tubuhku
“chagi~a, ini sudah siang, kajja bangun” ucap eomma membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh dan wajahku
“yak eomma, hari ini aku tidak ada kelas,,biarkan aku tidur”
“andwe, kajja, kau harus mandi” eomma menarik tanganku dan mendorongku masuk ke dalam kamar mandi.

******
#Ruang Makan
“wah, eomma, apa kita akan piknik ?” tanyaku heran saat melihat eomma sedang memasukan berbagai makanan kedalam box
“ne, kita akan piknik pagi ini” ucap eomma sambil mencubit pipiku
“yak eomma, appo”
“kajja”

Kim Jong Woon POV
Pagi ini eomma terlihat sibuk di dapur, seperti yang eomma bilang kemarin bahwa hari ini kami akan piknik dengan tetangga baru kami. Eomma memang dekat dengan tetangga baru itu, mereka keluarga Nyonya Kang. Rumahnya tepat disebelah rumahku. Eomma bilang Nyonya Kang mempunyai seorang anak perempuan yang sekarang duduk dibangku kuliah, namun sampai saat ini aku belum pernah melihatnya. Eomma selalu menceritakan tentang yeohja itu, eomma bilang dia sangat cantik, pintar, juga sopan dan itu membuatku ingin melihat yeohja itu secara langsung. Nah, itu juga alasan aku ikut pergi piknik dengan eomma.
“eomma, apa masih lama ?” tanyaku yang sudah merasa bosan menunggu teman eomma di dalam mobil
“sebentar lagi, nah itu mereka”
Aku melihat sosok yeohja berlari menuju ke arah eommaku, yeohja dengan rambut panjang coklatnya yang dikucir kuda, dengan menggunakan celana pendek disertai blouse hijau tosca, dan sepatu cats, serta tas kecil yang membuat dia semakin terlihat cantik. Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, aku beranjak keluar dari mobil dan menghampiri mereka.
“annyeong” sapa yeohja itu pada eomma dengan sedikit menundukan tubuhnya
“annyeong seohyun~shii, Nyonya Kang, apa tidurmu nyenyak ?”
“ne, apa ini putramu ?” tanya nyonya Kang seraya melihat ke arahku
“ne, dia putraku”
“annyeong, naneun Kim Jong Woon imnida”




Seohyun POV
Aku melihat seorang namja keluar dari mobil nyonya Kim, namja itu terus melihat ke arahku saat eomma sedang berbicara dengan nyonya kim. Sampai akhirnya dia memperkenalkan dirinya.
“annyeong, naneun Kim Jong Woon imnida”
 Ternyata namanya Kim Jong Woon, putra tunggal dari nyonya Kim. Tunggu dulu nama itu terdengar sangat familiar.
SKIP>>
#Incheon Beach
Sesampainya di Pantai Incheon kami menata tikar untuk tempat kami duduk, setelah selesai aku pergi berjalan menuju pantai, sesekali aku memotret pemandangan sekitar menggunakan CamDig milik nyonya Kim. Sebenarnya akan lebih nyaman menggunakan CamDig sendiri, nah bodohnya, aku lupa membawanya, dengan terpaksa aku meminjamnya pada nyonya Kim.
Saat sedang asik memotret tiba-tiba terdengar suara namja memanggil namaku
“Seohyuuuuun~shii” teriak namja itu dan sontak membuatku menengok kearah suara itu
“Yak ! Lee Donghae” sahutku seraya memeluk namja itu
**PLETAK**
“yak ! kau ini mau mati ya ?! beraninya kau memanggilku seperti itu hoh ?” ucapnya setelah berhasil membuat kepalaku sakit karena jitakanya.
“yak ! appo” gerutuku sambil mengelus elus kepalaku
“mwo ? jinja ? mianhae” tanya Donghae seraya mengelus kepalaku yang sakit karena ulahnya

Donghae POV
Hari ini aku benar-benar merasa bosan, dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke Pantai Incheon. Saat aku sedang berjalan-jalan di tepi pantai aku melihat Seohyun teman kampusku, sekaligus Yeohja yang aku suka sedang asik memotret pemandangan sekitar.
“Seohyuuuuun~shii”
“Yak ! Lee Donghae” jawabnya seraya memelukku
**PLETAK**
“yak ! kau ini mau mati ya ?! beraninya kau memanggilku seperti itu hoh ?” ucapku kesal saat mendengarnya memanggilku tanpa embel-embel oppa
“yak ! appo” keluhnya sambil mengelus elus kepala
“mwo ? jinja ? mianhae” tanyaku khawatir sambil mengelus kepalanya
Saat kami sedang asik bergurau, tiba-tiba seorang namja datang
“ehm, ehm”
“nuguya ?” tanyaku sambil mengeryitkan kening
“oh, Jong woon~shii, Hae oppa, ige Kim Jong Woon, putra dari nyonya Kim”
“oh, Annyeong, nan Lee Donghae”
“annyeong” jawabnya singkat
(Apa apaan ini, sial, sombong sekali pria ini. Ck, dia pikir dia ini siapa berani sekali mengabaikan jabatan tanganku) keluhku dalam hati

Jong Woon POV
Aku melihat Seohyun, seorang yeoja yang sedang dalam inceranku lebih tepatnya seorang yeoja yang akan aku jadikan yeohjachingu ku, dia sedang berpelukan dengan seorang namja yang tidak aku kenal. Tanpa basa basi aku pergi mendekati mereka.

“ehm, ehm”
“nuguya ?” tanya namja itu padaku sambil mengeryitkan kening
“oh, Jong woon~shii, Hae oppa, ige Kim Jong Woon, putra dari nyonya Kim” ucap Seohyun saat melihatku berdiri disampingnya, lalu mengenalkanku dengan namja dihadapannya
“oh, Annyeong, nan Lee Donghae”
“annyeong” jawabku singkat tanpa menyambut uluran tangannya
“Seohyun~shii, neo eomma memanggil”
“oh, ne, Hae oppa, aku pergi ne”
“ne”
Aku berjalan bersebelahan dengan Seohyun, sesekali aku menoleh kearahnya
“jong woon~shii, apa kegiatanmu ?” tanya seohyun mengagetkanku yang merasa sedikit takut ketahuan karena sikapku yang terus mencuri pandangan
“o-oh, aku, sama denganmu, seorang mahasiswa” jawabku gugup
“jinja ? dimana ?” tanyanya antusias
“Kyung Hee University, lalu kau ?” tanyaku sambil menoleh kearahnya
“wah, sama denganku, aku juga, tepatnya jurusan seni lukis”
“oh, aku jurusan seni musik, namun lebih ke olah vocal”
“benarkah ? pasti suaramu sangat merdu. Entah mengapa aku merasa tidak asing dengan namamu, apa sebelumnya kita pernah bertemu ?” tanya seohyun seraya menghentikan langkahnya dan menatap kearahku
“mwo ? mungkin karena kau sering mendengar orang mengelu elukan namaku saat aku sedang tampil diatas panggung”
“oh, ne, aku ingat, aku pernah melihatmu di Caffetaria Kyung Hee. Apa kau pernah tampil disana?”
“ne, bahkan aku selalu mengisi waktu luangku disana”
“jadi begitu, ternyata Seoul itu begitu sempit ya” ucapnya sambil menatap kosong kedepan

Donghae POV
Kesal sekali rasanya, kenapa namja itu datang. Aku bahkan belum sempat berbicara banyak dengan Seohyun.
“aiiiiisshh ! mengesalkan !” teriakku sambil merebahkan tubuhku sesampainya di kamarku.
Drrrt Drrrt
Ponselku bergetar, aku langsung meraihnya berharap Seohyun yang menelpon atau mengirim SMS padaku. Ternyata panggilan masuk dari Han Ga In.
“yeoboseo”
“oppa” suara Ga In terdengar sedikit aneh, seperti sedang menangis
“ne, wae ? apa kau menangis ?”
“oppa apa kita bisa bertemu ?”
“ne, aku akan menemuimu”

#Taman Incheon
“Han Ga In” panggilku saat melihatnya sedang duduk di kursi putih
“oh, oppa”
“wae ? kenapa menangis ?”
“eomma meninggalkanku, dia akan menyusul appa, dan sekarang aku akan tinggal sendirian” ucap gadis yang sedang duduk disebelahku disertai butiran air mata yang membasahi pipi mulusnya.
Ga In adalah teman kuliah ku, dia gadis yang manja. Aku sudah mengenalnya sejak kecil. kami sangat dekat, dia sudah seperti adiku. Sejak kecil dia sering ditinggal pergi oleh ayahnya untuk urusan bisnis. Dia hanya tinggal berdua dengan eommanya. Saat ditinggal appanya pergi dia sudah merasa sangat kesepian dan sekarang eommanya juga akan meninggalkannya. Aku dapat merasakan kesedihan yang melanda hati gadis ini. Aku memeluk erat tubuh gadis ini, berusaha menenangkanya.
“Ga In~shii, tenang saja aku akan selalu disampingmu. Kau tidak akan sendiri” ucapku berusaha menenangkanya
“ne oppa, gomawo”
“kajja, aku antar kau pulang”
Setelah mengantar Ga In, aku langsung menuju ke rumah Seohyun. Ternyata saat aku sedang bersama Ga In, Seohyun berusaha menelponku. Maka dari itu aku putuskan untuk langsung menuju rumahnya.

Seohyun POV                        
                Aku baru saja sampai di rumahku setelah piknikku pagi ini dengan eomma. Aku langsung menyalakan ponselku yang sedari tadi mati karena kehabisan baterai. Saat menyalakan ponsel, aku dikejutkan dengan sebuah pesan singkat dari sahabatku
From : Kang Sora
“Pabo ! kemana saja kau seharian, kenapa ponselmu tidak aktif. Besok ada lomba lukis, jika kau ingin ikut kau harus mendaftarkan dirimu. Sayang sekali ini tidak dapat diwakilkan. Cepat datang !”
Sontak pesan itu sangat mengagetkanku, aku langsung menghubungi Donghae untuk memintanya mengantarku ke kampus.
“yak ! dasar ikan mokpo ! angkat telponku !” keluhku kesal saat sudah lebih dari 5x aku menghubunginya namun tak ada jawaban
Akhirya aku putuskan untuk pergi menggunakan bus. Saat keluar rumah aku melihat Jong Woon sedang bermain basket.
“Jong Woon oppa”
“oh, seohyun~shii, mau kemana?”
“kampus, ada sesuatu yang mendesak” jawabku singkat
“mau aku antar ?”
“ oh, jinja ? gomawo, kebebetulan sekali aku memang sedang membutuhkan tumpangan” jawabku girang mendengar tawarannya
“ne, kajja”

Jong Woon POV
                Saat sedang bermain basket di halaman rumahku, aku melihat Seohyun keluar dari rumahnya
“ Jong Woon oppa” sapanya padaku
“mau kemana?” tanyaku ingin tau
“oo, kampus, ada sesuatu yang mendesak” jawabnya singkat sedikit terburu buru
“mau aku antar ?”
“ oh, jinja ? gomawo, kebetulan sekali aku memang sedang membutuhkan tumpangan” jawabnya antusias tanpa basa basi
“ne, kajja”

#Kyung Hee University
                Aku sedang berjalan menuju Aula Seni Lukis, menemani seorang yeohja yang sedari tadi berjalan disampingku
“seohyun~shii, apa kau sudah memikirkan tentang tema lukisanmu?” tanyaku membuyarkan keheningan yang sedari tadi menyelimuti kami
“ne, sudah oppa” jawabnya singkat
“apa nama temanya ?”
“itu rahasia, hehe” jawab yeohja ini sambil berlari menuju aula
                Entah  sejak kapan aku merasa dia semakin cantik jika sedang berada di sampingku. Apalagi saat dia sedang tersenyum kepadaku, waaaaaah, itu benar benar membuat jantungku berdesir cepat.

Donghae POV
                Sekarang aku sedang berada di depan rumah Seohyun, aku menekan bel rumahnya dan berharap Seohyun yang membukakan pintu untukku.
Ting Tong Ting Tong

KLEK (Pintu terbuka)
“ooh, donghae~shii” sambut wanita separuh baya, dia adalah Eomma Seohyun
“ne, ajumma, apa Seohyun di dalam ?”
“ani, dia sedang ke kampus, wae ?”
“ani, aku pikir ada sesuatu yang penting sampai sampai Seohyun menelponku lebih dari 5x, ajumma, apa dia pergi naik bus ?”
“sepetinya dia pergi dengan Jong Woon”
“oh, jadi begitu, baiklah ajumma, saya permisi”
“ne, hati hati”
“ne”
                Mendengar Seohyun pergi dengan Jong Woon benar benar membuatku kesal. Tadinya aku berniat menyusulnya ke kampus namun karena kesal akupun memutuskan untuk pulang.

Seohyun POV
“Sora~shii” teriakku memanggil sahabatku seraya meninggalkan Jong Woon yang sedari tadi berjalan disampingku
“oh, akhirnya kau datang juga, ini cepat kau isi” Sora menyerahkan kertas formulir pendaftaran lomba seni lukis
“ne, gomawo” tanpa banyak tanya akupun langsung mengisi formulir tersebut dan mengumpulkannya.
Saat selesai, aku baru ingat bahwa aku tidak melihat Jong Woon disampingku.
“Sora~shii, apa kau melihat namja yang datang bersamaku ?”
“ani, kau datang dengan seorang namja ? benarkah ? apa dia namjachingumu ?” tanya Sora dengan wajah penasaran
“ani, dia hanya tetangga baruku, kau tau siapa namanya ?”
“siapa ?”
“Kim Jong Woon, seorang mahasiswa jurusan Seni Musik”
“mwo ? namja yang sangat tampan dan bersuara merdu itu ?” tanya sora dengan mata terbelalak
“ne, kau benar, baiklah aku harus pergi mencarinya” ucapku seraya pergi meninggalkan Sora yang sepertinya masih ingin menanyakan sesuatu tentang Jong Woon, namun aku tak mempedulikannya.
                Aku berjalan menuju ruang seni musik, mungkin saja Jong Woon sedang berada disana. Benar saja, saat aku sampai didepan pintu, aku mendengar suara piano. Aku memasuki ruangan itu, dan melihat Jong Woon sedang memainkan sebuah piano. Melihat aku datang, Jong Woon menghentikan aktifitasnya.
“oh, apa sudah selasai ?”
“ne” jawabku seraya mendekati Jong Woon
“apa kau ingin mendengarkan sebuah lagu ?” tanya Jong Woong tersenyum sambil menatapku dalam dalam
“o o oh, ne” jawabku gugup
‘Ada apa denganku, kenapa jantungku berdebar debar seperti ini. Tatapan itu, senyum itu, kenapa sangat berbeda’ gumamku dalam hati
                Aku duduk disamping Jong Woon, sambil mendengarkan suara merdu dari namja itu, sebuah lagu berjudul “Waiting For You” sedang dinyanyikannya. Sungguh suara yang dapat menenangkan jiwa. Indah, bahkan sangat indah.

Donghae POV

             Hari ini aku tidak ada kelas, namun aku berencana melihat lomba dari jurusan Seni Lukis. Dan berharap dapat melihat Seohyun disana. Aku berjalan menuju Aula Seni Lukis, ku lihat Seohyun sedang berdiri disamping sebuah lukisan, akupun menghampirinya.
“Seo......” belum sempat aku memanggilnya, aku melihat seorang namja berdiri disampingnya. Lalu aku urungkan niatku. Namun saat aku beranjak pergi, terdengar seseorang memanggilku
“Donghae Oppa” suara yeohja memanggil namaku, aku berbalik badan dan ternyata Kang Sora yang memanggilku
“ne, wae ?”
“apa kau sudah mengucapkan selamat pada Seohyun ?“
“mwo ? untuk apa ?” tanyaku heran
“yak ! kau ini bagaimana, Seohyun memenangkan lomba kali ini, benarkah kau tidak tau oppa?”
“oh, jadi begitu. Baiklah kajja kita beri selamat”


Seohyun POV

“Arrrrgh, menyebalkan sekali, kenapa dia belum datang juga?” keluhku pada diri sendiri
                Acara sudah hampir selesai dan aku sama sekali belum melihat Ikan Mokpo datang memberiku selamat. entah mengapa aku merasa kesal, aku terus memaksakan diriku untuk tersenyum menyambut senyuman orang orang yang datang memberi ucapan selamat atas prestasiku di lomba ini. Saat aku sudah mulai bosan dan berniat meninggalkan tempat ini, aku melihat Donghae beserta Sora sedang berjalan ke arahku
“Seohyun~shii, chukae, kau pandai sekali” ucap sora seraya memelukku
“gomawo” sahutku tersenyum lepas
“chukae Seohyun~shii” ucap Donghae sambil menjulurkan tangannya
“ne, gomawo” jawabku singkat seraya memalingkan muka tanpa menyambut uluran tangannya.
                Sebenarnya sangat senang begitu tau bahwa Donghae datang, tapi entah mengapa aku bersikap seperti ini. sepertinya egoku ini benar benar menguasai pikiranku.

Jong Woon POV
                Aku sedang menemani Seohyun dalam acara Lomba Seni Lukis, semua berjalan sangat lancar namun tiba tiba seorang namja datang menghapiri kami, namja itu lagi, seorang namja yang sepertinya menyukai Seohyun, dia datang bersama Sora
“Seohyun~shii, chukae, kau pandai sekali” ucap sora seraya memeluk Seohyun
“gomawo” sahut Seohyun sambil tersenyum lepas
“chukae Seohyun~shii” ucap Donghae sambil menjulurkan tangannya
“ne, gomawo” jawab Seohyun.
                Sepertinya ada sesuatu diantara mereka, terlihat sedang bertengkar. Aku memanfaatkan situasi ini, aku menarik tangan Seohyun dan membawanya keluar dari Aula.
“ada apa oppa ?” tanya Seohyun sesampainya ditaman belakang Aula
“ani, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan”
“apa ?”
“apa kau sedang bertengkar dengan Donghae ?”
“ne”
“wae ?”
“molla, tiba tiba saja aku kesal padanya”
“sepertinya dia menyukaimu” ucapku tanpa basa basi
“mwo ? tidak mungkin, lagi pula jika dia benar benar menyukaiku, sudah pasti aku akan menolaknya. .hahaha”
“jika aku yang menyukaimu”
“........”
                Suasana hening menyelimuti kami, pertanyaan yang baru saja aku lontarkan sepertinya membuatnya terkejut. Namun aku tetap mendesaknya untuk menjawab pertanyaanku
“bagaimana jika aku yang menyukaimu ? apa kau juga akan menolakku ?”
“oo, oppa, bercandamu tidak lucu. .haha” jawab Seohyun seraya melangkahkan kakinya pergi meninggalkanku, dengan sigap aku menahan tangannya dan menariknya kedalam pelukanku.
“Seohyun~shii, saranghamnida” ucapku lirih

Seohyun POV
“Seohyun~shii, saranghamnida” ucapnya lirih
                Sebuah penyataan cinta seorang Kim Jong Woon kepadaku, membuat aku terpaku menatap kedalam matanya, aku dapat merasakan debaran jantung namja yang saat ini sedang memelukku. Jantungnya berdebar sangat kencang, namun tidak denganku. Sesuatu yang salah terjadi padaku, sesaat aku melihat Donghae yang sedang memelukku, apa ini ? aku terus bergumam dalam hatiku. Namun tiba tiba air mata menetes deras dipipiku
“mianhae oppa, mianhae” aku meloloskan diri dari pelukan Jong Woon dan berlari meninggalkannya

Donghae POV
                Uluran tanganku tidak disambut oleh Seohyun, entah ada apa dengannya. Jong Woon seorang namja yang sedari tadi berada disampingnya, menggandeng tangan Seohyun dan membawanya pergi.
“iiisshh, dasar !” keluhku kesal
                Aku berjalan menuju taman belakang, pemandangan tak mengenakanpun terlihat. Seohyun dan Jong Woon, mereka sedang berciuman. Segera aku pergi meninggalkan pemandangan yang benar benar membuatku ingin meninju namja yang berani mencium Seohyun dan membuat hatiku terasa panas.


Seohyun POV
                Pagi ini aku berniat meminta maaf pada Donghae atas sikapku yang tidak sopan padanya. Aku berjalan menuju taman di lantai atas Aula Kampus. Saat melewati ruang seni musik aku melihat Jong Woon yang sedang duduk bersama teman temannya. Jong Woon melihatku dan melambaikan tangannya seraya berucap “Hai”, aku hanya tersenyum.
“syukurlah dia tidak marah atas penolakanku kemarin” gumamku lirih
                Aku sudah dilantai atas, satu lantai lagi aku akan sampai ditempat kesukaan Donghae. Aku berhenti sejenak mengatur nafasku yang mulai berantakan karena lelah menaiki tangga. Saat aku hendak melanjutkan langkahku, aku melihat Donghae sedang berpelukan dengan Han Ga In, seorang mahasiswa tingkat pertama. Donghae memang dekat dengan yeohja ini, namun aku tak pernah tau bahwa mereka sedekat ini. aku berniat melanjutkan langkahku, tetap ke taman diatas aula. Namun suara Donghae menghentikan langkahku.
“Seohyun~shii”
“oh, oppa, maaf mengganggu, aku sungguh tidak tau kau sedang berkencan disini, mianhae” aku bergesas pergi dari tempat itu.
                Sesampainya ditaman, aku menikmati terpaan angin yang begitu sejuk. Tiba tiba pandanganku tertutup cairan bening yang akhirnya membasahi pipiku. Aku membalikkan badan berniat berlari menuruni tangga itu lagi, dan menuju kerumah, agar aku bisa menangis sesukaku. Namun aku menabrak dada bidang seorang namja dengan aroma yang aku kenal, aroma parfum milik Donghae. Aku mendongakan kepalaku untuk melihat wajah orang yang baru saja aku tabrak. Donghae, namja itu sedang menatapku.
“wae ? kau menangis ?” tanya donghae saat berhasil mendudukanku di bangku taman
“ani, aku hanya kelilipan” jawabku singkat tanpa memandangnya
“benarkah ? lalu, kenapa kau kesini ? bukankah kau selalu mengataiku bodoh karena sering menghabiskan waktuku disini ?”
“oh, itu, aku hanya ingin meminta maaf karena mengacuhkanmu kemarin”
“oh, tentang itu. Seohyun~shii, chukae” ucapnya menatap kosong kedepan
“mwo ? bukankah kau sudah mengatakannya kemarin ?” tanyaku heran sambil menatap wajahnya dari samping
“ani, bukan tentang kemenanganmu”
“lalu ?”
“aku senang kau menemukan orang yang kau cintai, walau sesungguhnya aku tak yakin Jong Woon lebih baik dariku”
“mwo ? hahaha, kau mengira aku dan Jong Woon berpacaran ? kau ini lucu sekali”
“mwo ? jadi tidak ?”
“ani, lau bagaimana dengan kau dan Ga In ? aku perhatikan kau semakin dekat dengannya.” Ucapku tersenyum
“yak ! kau ini, aku hanya menenangkan Ga In yang terus menangis, tidak seperti yang kau bayangkan”
“benar juga, tidak mungkin Ga In mau menjadi Yeohjachingumu” ucapku sedikit meledek
“yak ! beraninya kau !”
Kami terus bercanda, sampai akhirnya tawaku terhenti karena melihat Donghae yang terus menatap wajahku, membuat aku gugup. Aku putuskan untuk pergi, namun saat aku baru berdiri, dia menarik tanganku dan membawa aku dalam pangkuannya. Tatapan kami bertemu, jantungku berdebar sangat kencang, tubuhku memanas. Perlahan tapi pasti, Donghae mulai memiringkan wajahnya, dan dia mengecup bibirku sekilas, membuat mataku terbelalak.
“oppa” ucapku lirih tak percaya
“Saranghae” pernyataan cinta keluar dari bibir yang baru saja menciumku
                Darahku terasa melangir sangat deras, jantungku berdebar, wajahku terasa panas, mungkin sekarang sudah terlihat seperti udang rebus. Aku masih menatapnya dan tanpa aku sadari kalimat itu pun keluar dari mulutku
“nado, nado saranghae oppa”
                Senyum terlihat dibibir manis seorang Lee Donghae. Suasana hening nan sepi membuat kami hilang akal, tangan kanan Donghae mulai meraih tengkuk leherku, mendekatkan wajahnya dengan wajahku membuat aku memejamkan mata, menikmati sentuhan bibirnya yang sekarang telah mendarat dibibirku, tanpa aku sadari aku sudah mengalungkan tanganku pada lehernya. Ciuman yang sangat hangat, manis, dan mengawali kisah cinta kami. Sekarang dan selamanya.



-THE END-

Tidak ada komentar: